TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi
Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut
Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan
CYTOMEGALOVIRUS(CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang silakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.
HERPES SIMPLEKS TIPE II
Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.
Beberapa metode pencegahan terhadap infeksi yang dianjurkan, antara lain:
1. Memasak bahan makanan dengan benar. Pemanasan pada suhu 700C selama 15- 30 menit dapat mematikan oocyst
2. Pengasapan, pengasaman, pengasinan makanan tidak dapat mematikan kista
3. Lalapan sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan
4. Cuci tangan sebelum makan
5. Pemeliharaan kucing secara baik: buang/bakar kotoran sebelum kista mengalami sporulasi (sebelum 4 hari); bakar semua barang terkontaminasi kista
6. Pendonor darah/organ sebaiknya dilakukan screening test untuk toxoplasma
7. Dilakukan pemeriksaan serologis pada wanita yang merencanakan hamil
8. Hewan atau individu yang terlihat sakit sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan/dokter.
Untuk terapi, obat yang biasanya dipergunakan adalah pyrimethamine yang dikombinasi dengan preparat sulfa. Obat tersebut toksik untuk kucing, sehingga biasanya diberikan dalam dosis kecil. Asam folat atau multivitamin dapat diberikan untuk memperbaiki kondisi tubuh. Kortikosteroid kadang diberikan dengan dosis yang sesuai, untuk menurunkan reaksi inflamasi. Obat lain yang sering digunakan adalah spiramisin, klindamisin.
juwitastani wrote on May 18, '08 Dok ade nyang bilang toxoplasma itu dari ikan, dan burung apa benar ketiga binatang ini pembawa virus toxoplasma,selain tikus ma babi dan kucing. |
telstraisp wrote on May 18, '08 bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata <<<> |
talitaresort wrote on May 19, '08 Aku punya 5 monyet terawat rapi semuanya bersih kadangnya setiap 2 hari sekali di bersihkan, ga mungkin kan dokter toxoplasma dari timbul dari kotoran monyet? aku berharap monyet tidak menyebabkan toxoplasma. |
bubuligiran wrote on May 19, '08 kalau monyetnya ketemu sama tikus terus ketemu sama kucing bisa terjadi parasit ya dok.. * berharap monyetnya di sumbangkan ke ragunan soalnya kalau ada monyet aku jadi susah apel |
sitiduile wrote on May 19, '08 aseptp} berkata Katanya justru orang yang di rumahnya ada kucing peliharaan, di dalam tubuh orang tersebut berkembang kekebalan terhadap penyakit ini. Apa ada bukti ilmiah tentang ini dok ?? bukan berkembang kekebalan tubuh bisa jadi justru pembawa karir toxoplasma, memang sih tidak semua orang yang memelihara kucing akan terserang virus ini, tergantung kucingnya suka ngerumpi tidak ke tetangga? kalau sering ngerumpi atau sering ngejar tikus liar bisa jadi sang tuan kena virus toxoplasma, secara medis tidak ada kekebalan dalam tubuh manusia untuk masuknya virus ini, karena semakin hari virus semakin canggih..untuk lebih jelas lagi nanti di jawab sama dokter syahrul.. |
sitiduile wrote on May 19, '08, diedit on May 19, '08 dhuriat} berkata penularan ini dari mana datangnya virus dari kotoran dari liur atau dari bulu binatang tikus kucing dan babi. Virus ini akan masuk ke kotoran hewan air kencing dan air liurnya, virus ini akan masuk ke pori pori tubuh manusia atau luka akan langsung ke darah manusia. |
ns17 wrote on May 20, '08 juwitastani} berkata Dok ade nyang bilang toxoplasma itu dari ikan, dan burung apa benar ketiga binatang ini pembawa virus toxoplasma,selain tikus ma babi dan kucing. masuk dari ikan piaraan misalnya dari tambak yang aliran airnya ngak jelas gitu ya dok? |
ms32 wrote on May 20, '08 juwitastani} berkata Dok ade nyang bilang toxoplasma itu dari ikan, dan burung apa benar ketiga binatang ini pembawa virus toxoplasma,selain tikus ma babi dan kucing. kalau dari ikan sejauh ini belum ya, kalau dari kucing, tikus, babi yang baru terdiktesi mengandung virus toxoplasma, sebenarnya kembali lagi ke soal lingkungan hidup yang sehat. |
ms32 wrote on May 20, '08 aseptp} berkata Katanya justru orang yang di rumahnya ada kucing peliharaan, di dalam tubuh orang tersebut berkembang kekebalan terhadap penyakit ini. Apa ada bukti ilmiah tentang ini dok ?? Kang Asep penelitian soal ini belum ada secara ilmiahnya, tidak semua orang yang memelihara kucing anggora misalnya kalau cara memeliharanya baik dan tidak sembarangan keluar rumah dan di rawat baik kandangnya, tidak akan terkena toxoplasma.. |
ms32 wrote on May 20, '08 walamanda} berkata Teman teteh seorang guru dia kena toxoplasma matanya menjadi buta mendadak , kata dokter ahli mata itu akibat dari piaraan monyet kok bisa ya padahal di siklus di atas dari tikus babi dan kucing, gimana ini dok? Kucing yang primer atau pembawa karir virus gondi atau toxoplasma, mengenai kebutaan bisa terjadi mungkin glokoma atau diabetes gula darah. |
ms32 wrote on May 20, '08 telstraisp} berkata bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata <<<> karena demam tinggi maka akan mempengaruh syaraf mata, bisa juling bisa juga cepat katarak, dan rabun jauh dan rabun dekat, atau bisa juga buta mendadak seperti kasusnya kawan ibu walamanda. |
ms32 wrote on May 20, '08 talitaresort} berkata Aku punya 5 monyet terawat rapi semuanya bersih kadangnya setiap 2 hari sekali di bersihkan, ga mungkin kan dokter toxoplasma dari timbul dari kotoran monyet? aku berharap monyet tidak menyebabkan toxoplasma. Secara alami virus ini terdapat pada monyet jenis Macaca dan sebagai reservoir host adalah Macaca mullata (rhesus), Macaca fascicularis, Macaca fuscata dan Macaca arctoides, ternyata pada Macaca jenis lainnya juga dapat ditemukan virus ini melalui uji serologi. Hampir semua macaca berpotensi carrier. Masa inkubasi pendek yakni 4-10 hari. Monyet yang terinfeksi virus ini kadang tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala klinis. Bila ada gejala klinis, tipe lesi ringan sehinga sulit dideteksi, lesi biasanya terdapat pada membrana mucosa dan bucal cavity dan kemungkinan terdapat vesikel dan ulserasi disekitar bibir dan lubang hidung, serta paling sering pada lidah. Kadang juga terlihat pada genitalia. Lesi yang terjadi mirip dengan lesi yang ditimbulkan oleh herpes virus simplex 1 pada manusia. Hanya 2-3 % gejala seperti lesi terlihat jelas pada Macaca. Lesi yang terjadi sering tidak diperhatikan oleh animal handler. Bila monyet terinfeksi oleh virus ini maka seumur hidup virus ini akan tetap ada dalam tubuhnya |
ms32 wrote on May 20, '08 bubuligiran} berkata kalau monyetnya ketemu sama tikus terus ketemu sama kucing bisa terjadi parasit ya dok..* berharap monyetnya di sumbangkan ke ragunan soalnya kalau ada monyet aku jadi susah apel Ha ha ha bicara lah baik baik sama tasya tuh..benar sekali mata rantainya bisa seperti itu. |
ms32 wrote on May 20, '08 dhuriat} berkata penularan ini dari mana datangnya virus dari kotoran dari liur atau dari bulu binatang tikus kucing dan babi. Yang jelas dari air liur dari kotoran dari daging yang kurang matang misalnya suka dengan sate atau biasa mengkonsumsi daging setengah maha anda perlu hati hati disitu ada mengandung toxoplasma. |
ms32 wrote on May 20, '08, diedit on May 20, '08 aseptp} berkata Katanya justru orang yang di rumahnya ada kucing peliharaan, di dalam tubuh orang tersebut berkembang kekebalan terhadap penyakit ini. Apa ada bukti ilmiah tentang ini dok ?? Siklus hidup toxoplasma ada dua fase, yaitu fase intestinal dan ekstraintestinal. Fase intestinal hanya terjadi dalam intestinum kucing. Enzim pencernaan dihasilkan toxoplasma untuk menembus dinding intestinum. Reproduksi parasit menghasilkan berjuta-juta oocyst yang tidak infeksius, yang akan diekskresikan bersama feses. Di luar tubuh kucing, oocyst mengalami sporulasi (sporogony) yang terjadi paling lama 21 hari, dan menghasilkan oocyst infeksius. Pada daerah dengan suhu panas dan kelembaban tinggi, oocyst dapat tahan hidup sampai satu tahun. Fase ekstraintestinal dapat terjadi pada semua hewan atau manusia yang terinfeksi. Pada fase ini, bentuk tachyzoite (trophozoite) dapat menyebar ke berbagai organ melalui sirkulasi. Dalam jaringan akan berubah menjadi zoithocyste (bradyzoite) yang dapat menjadi persisten selama hidup, menjadi bentuk infeksi khornik atau laten<<<<<> |
ms32 wrote on May 20, '08 sitiduile} berkata Virus ini akan masuk ke kotoran hewan air kencing dan air liurnya, virus ini akan masuk ke pori pori tubuh manusia atau luka akan langsung ke darah manusia. bisa melalui makanan yaitu daging yang kurang matang... |
mevi2 wrote on Dec 5, '08 setelah membaca artikel ini sy tambah cemas deh. soalnya sy adalah salah satu penderitanya. udah melalui pengobatan selama 3 bulan oleh dokter kandungan setelah dicek darah di lab kok hasilnya jadi tambah tinggi bukan malah turun kadar virusnya. padahal seharusnya setelah mengkonsumsi obat kan kadarnya turun gitu. Gimana dong bisa kasih solusi gak ya atas kasus sy ini ? |
mevi2 wrote on Dec 6, '08 Sore dok. sy mo nanya: 1. kenapa setelah terapi slm 3 bln toxoplasma n rubela sy malah tambah tinggi bukannya menurun ? 2. apakah sy hrs ganti obat atau diteruskan obat yg lama.. 3. apakah ada kasus sperti sy ini ? 4. langkah apa yg hrs sy lakukukan soalnya sy bingung berat dok melihat hasilnya, sy mrs sis-sia mengkonsumsi obat slm 3 bln . Jawab secepatnya ya dok ke Email sy : mevi2@yahoo.co.id |
megamedline wrote on Jan 19, '09 dok...kira-kira punya artikel mengenai TORCH menurut WHO bisa minta kepustakaan atau link nya btk,, dok |
adaagusta wrote on Jan 4 dr yg terhormat, Adik saya semasa hamil terinfeksi CMV. Selama kehamilan diobati, hingga bayi lahir dan tampak normal. Masalahnya hingga umur 15 bulan kemampuan bahasa masih spt bubling, dg ya ya dan ba ba yg tampak jelas. Jika dipanggil namanya dari samping /belakang tidak menoleh langsung, ttp rasanya mampu mendengar suara -suara. Belum menunjuk benda dan menyebutkan namanya, namun nampaknya menyimak apa yg dibicarakan. Belum bisa berjalan sendiri, masih dituntun, namun sdh bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan kadang-kadang. Apakah perkembangan yg agak terhambat dari bayi normal lainnya ada kaitan dg CMV yg dulu menginfeksi ibunya saat hamil?...atau masih dlm perkembangan yg wajar? sampai kapan kami perlu mencemaskan hal ini. |
sarahsyuhada wrote on Jan 11 dok mata kiriku juling ni krna pada waktu dikandungan terkena toxoplsma.kira2 bsa sembuh tdk krna sblmnya divonis sdh tdk bsa berfungsi.Minimal posisi mata saya bsa kembali normal.Sblmya prnh operasi perubahan posisi tp msh tetap juling.mata kiri ini sangat menggangu saya disaat terkena cahaya, sinar yg sdikit berlebih.atopun kecapean ototnya terasa sangat tegang. apakah ad solusi yg terbaik dok?trims sblmya |
nengiya wrote on Jan 13 dear dr.. mau tanya pemeriksaan rubella igg positif tetapi igm negatif.. setelah diberi obat oleh dr kandungan saya kembali periksa (kira2 1tahun kemudian) ternyata diperiksa kembali hasil tetap sama. igg positif, dan igm negatif. pertanyaan saya apakah itu berbahaya? mengingat saya sedang merencanakan kehamilan? say pernah baca, kalau hasil igg adalah deteksi lampau sehingga tidak berbahaya, yang harus diperhatikan adalah hasil igm, benarkah demikian? terima kasih banyak dokter saya tunggu jawabannya. |
arinqori wrote on Mar 11 dokter yth, berdasarkan hasil lab setelah 2 kali janin sy tdk berkembang dan harus dikuret pada usia 3 bulan, rubella dan cmv igg saya positif. menurut dokter kandungan saya itu menandakan kalau saya pernah terserang rubella dan cmv tapi sistem imun tubuh sy bs mengatasinya, shg sy sdh pny antibodi. sy diberi jeda 3 bulan untuk 'semacam terapi', krn hrs mengkonsumsi obat yg isinya asam folat dan vit E. dengan kasus tersebutm apakah sy bisa hamil lg dengan aman? |